Saran BI dan OJK Agar Kasus Saldo Eror di Bank Mandiri Tidak Terulang

0 606

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

JAKARTA, JawaPos.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk diminta berbenah usai insiden jutaan saldo nasabahnya yang sempat mengalami eror pada pekan lalu. Bank plat merah tersebut diminta untuk memperkuat kembali sistem teknologi informasi (TI)-nya agar kejadian serupa tidak terulang.

Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas pengawas sistem pembayaran di Indonesia menginginkan seluruh perbankan, melakukan sekuriti agar setiap pembayaran berjalan lancar, aman, efisien, dan terpercaya. Permintaan itu tidak hanya ditujukan kepada Bank Mandiri semata, tapi meliputi perbankan lainnya.
“Kami concern kepada perlindungan konsumen, dan itu yang paling utama,” kata Direktur Eksekutif Surveillance Keuangan BI, Sempa Sitepu di Gedung Ombudsman, Jakarta, Senin (29/7).

Sebelumnya, BI telah memanggil Bank Mandiri untuk mengetahui kronologi erornya saldo yang dialami oleh sejumlah nasabah. Dari situ, diketahui bahwa permasalahannya hanya teknis. Yakni, ketidaksempuranaan replikasi data center yang dilakukan oleh Bank Mandiri.
Karena masalahnya hanya persoalan teknis, Sempa tak mau kejadian serupa terjadi berulang diwaktu yang akan datang. Menurut Sempa, harus ada pembenahan sistem IT dari Bank Mandiri.
“BI meminta Bank mandiri melakukan perbaikan semaksimal mungkin agar hal itu tidak terulang lagi. Disini ada kelemahan. Dan itu harus segera diperbaiki supaya sistem pembayaran kita terjaga dengan baik dan terpercaya oleh masyarakat,” tukasnya.

Departemen Pengawasan Bank dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Hisbullah juga telah mengambil tindakan yang harus dilakukan oleh Bank Mandiri. OJK meminta agar bank tersebut untuk lebih memastikan ada atau tidaknya potensi kerugian yang dialami masyarakat. Khususnya kerugian materil.
“Tapi mandiri sudah menyampaikan bahwa memang sampai sekarang tidak ada nasabah yang dirugikan materil. Tapi, kita minta jangan sampai kejadian ini terulang lagi dimasa yang akan datang. Karena walaupun nasabah tidak dirugikan secara materil, dampak lain kan ada juga,” kata Hisbullah.

Selain itu, senada dengan Sempa, Hisbullah meminta agar Bank Mandiri memperkuat sistem IT yang telah diterapkan sekarang. Bahkan untuk membantu Mandiri, OJK juga mengirimkan tim khusus IT agar memastikan sistem IT bank tersebut aman dari kendala serupa.
“Apalagi, ke depannya nanti, hampir semua bank akan masuk ke era digital. Mumpung di awal ini kita harus memastikan sistem IT di bank itu aman. Dan selama ini tidak ada hal hal besar yang terjadi terkait hal IT,” tuturnya.

Di sisi lain, pihaknya juga meminta perbankan, bukan hanya bank Mandiri, untuk mewaspadai adanya hacker yang mencoba untuk menyerang sistem IT perbankan. Di era dengan pertumbuhan IT yang sangat cepat, tentunya para hacker yang ada di luar sana juga terus memperbaharui kemampuannya untuk membobol sistim keamanan perbankan.
“Kita harus selalu mengupdate, memperkuat manajemen resiko dan sekuriti. Karena seperti yang disampaikan bahwa memang hacker itu selalu berusaha mencoba sistim IT perbankan kita. Tapi sekarang itu masih bisa diamankan oleh perbankan kita,” tukasnya. (JP)

Tinggalkan Balasan