Ruas Jalan Ampera Kabonga Perlu Dikaji Kembali

Sudah Banyak Korban Akibat Jalan Terlalu Tinggi

0 377

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Tanjakan Ampera Kabonga masih terus memakan korban. Selasa 24 September lalu sebuah truk menjadi korban tanjakan “maut” tersebut. Kerugian material akibat lakalantas itu ditaksir mencapai ratusan juta. Pasalnya truk bernomor polisi DP 8526 AK yang dikemudikan Jamal itu tak hanya ringsek tapi ludes terbakar. Tak hanya mobil, muatan bahan campuran bernilai jutaan rupiah tersebut juga ikut ludes terbakar.

Sampai saat ini penyebab lakalantas sejumlah kendaraan didominasi karena kondisi jalan yang menanjak sangat tinggi. Tak heran sejumlah kendaraan tak mampu mendaki dan akhirnya terguling. Tanjakan tinggi itu juga diperparah dengan kondisi jalan yang menikung tajam.

Meski berstatus jalan Trans, sebagian kendaraan antar provinsi enggan melintas di jalan ini. Alasannya karena kondisi jalan yang rawan dan beresiko tinggi untuk kendaraan bermuatan di atas 10 ton. Kondisi jalan tersebut berdampak pada jalan Kabupaten yang melintas di tengah Kota Donggala. Sejumlah kendaraan berat, mulai truk hingga bus lebih memilih melintas melalui jalur tengah kota. Padahal kondisi jalan ini sangat sempit.

Inilah Mobil truk yang terbakar pada Selasa malam kemarin. Tampak polisi telah memasang police line di sekitar lokasi kecelakaan tunggal tersebut. (FOTO : ISTIMEWA/FACEBOOK)

Ruas jalan nasional ini diketahui merupakan tanggungjawab Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) wilayah XIV Sulteng. Salah seorang tokoh pemuda Donggala, Herry mengaku prihatin dengan kondisi ruas jalan yang terus memakan korban tersebut. “Kami masyarakat donggala prihatin dengan kejadian ini. Semua lakalantas itu disebabkan karena faktor jalan yang terlalu tinggi dan menikung tajam,” terangnya.

Herry berharap pihak terkait khususnya Balai mampu memberikan solusi maupun semacam kajian ulang terhadap ruas jalan tersebut. “paling tidak bisa cutting lagi. Supaya agak rendah. Kalau hanya dibiarkan seperti itu terus, kami khawaatir akan ada korban lagi,” ujarnya. (ang)

Tinggalkan Balasan