Operasi Patuh Tinombala, Utamakan Tindakan Preventif dan Humanis

0 868

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Operasi patuh tinombala tahun 2019 dilaksanakan serentak mulai Kamis (29/8) kemarin. Selain Polda Sulteng, masing-masing jajaran Polres juga serentak melaksanakan apel gelar pasukan dalam operasi patuh tinombala tersebut. Termasuk jajaran Polres Donggala.

Selain diikuti oleh ratusan personel Polres Donggala, apel yang berlangsung di halaman kantor Polres Donggala itu juga dihadiri Bupati, Kasman Lassa dan Wakil Bupati Donggala, Mohammad Yasin beserta jajarannya.

kapolres Donggala, AKBP Dadan Wahyudi SH SIK selaku inspektur upacara gelar pasukan mengatakan, permasalahan dibidang lalulintas telah berkembang dengan cepat dan dinamis. Perkembangan transportasi juga telah menginjak era digital. “Modernisasi ini perlu diikuti dengan inovasi dan kinerja Polri khususnya polisi lalulintas, sehingga mampu mengantisipasi segala dampak yang akan timbul dari modernisasi transportasi tersebut,” katanya membacakan amanat kapolda Sulteng.

Lanlut kapolres, polisi lalulintas terus berupaya melaksanakan program Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter). Kata kapolres, sesuai amanat undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, diharapkan dapat mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalulintas. “Serta meningkatkan kualitas keselamatan dan menurunkan tingkat fatalitas korban kecelakaan lalulintas, membangun budaya tertib berlalulintas dan kemudian meningkatkan kualitas pelayanan kepada publik,” sebutnya.

 

Kapolres Donggala, AKBP Dadan Wahyudi saat menjadi inspektur upacara pada apel gelar pasukan dalam rangka operasi patuh tinombala 2019.

 

Disamping itu, kapolres mengatakan, Polri telah menetapkan kalender operasi patuh yang rutin dilaksanakan di seluruh jajaran Polda se Indonesia. Operasi patuh tahun 2019 ini menurut kapolres akan dilaksanakan selama 14 hari, yang dimulai dari tanggal 29 Agustus sampai dengan 11 september 2019. “Operasi patuh ini dilaksanakan secara serentak di seluruh indonesia,” ungkapnya.

lebih lanjut menurut Dadan, untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka operasi patuh dilaksanakan dengan mengutamakan tindakan represif berupa penegakkan hukum penilangan yang terukur bagi para pelanggar lalulintas tanpa mengesampingkan kegiatan preemtif dan preventif. “Serta dilakukan dengan tindakan kepolisian yang humanis mengedepankan seyum, sapa dan salam,” jelasnya.

Adapun sasaran penidakan dalam operasi patuh tinombala 2019 yaitu, melawan arus, menggunakan hp saat berkendara, tidak menggunakan helm sni, pengendara dibawah umur, pengendara dalam keadaan mabuk, tidak gunakan safety belt, melebihi batas kecepatan, penggunaan sirine, over dimensi dan over load, penggunaan knalpot racing. (ang)

Tinggalkan Balasan