BID Berfungsi Menjembatani Kebutuhan Pemerintah

0 311

Beriklan? Hubungi : 0853 9999 4508

DONGGALA – Bupati Donggala, Kasman Lassa membuka secara resmi pelaksanaan Bursa Inovasi Desa (BID) Cluster IV tahun 2019. Kegiatan yang dihadiri kepala desa dan BPD dari 55 desa di 5 kecamatan ini dilaksanakan di Pantai Hayalan, desa Salubomba, Selasa (3/9) kemarin.

Dalam sambutannya Kasman Lassa mengatakan BID sebagai bagian dari pembinaan pemberdayaan masyarakat desa untuk menuju kearah yang lebih baik. Saat ini kata Kasman, desa-desa sedang melakukan perencanaan dan penganggaran guna merumuskan program prioritas tahun anggaran 2020.

Untuk mengefektifkan perencanaan pembangunan desa menurutnya, maka para stekholder perlu pengembangan wawasan yang inovatif salah satu caranya dengan belajar dari sukses desa lainya.

“Tiga tahun terakhir ini Kemendes masih melaksanakan program inovasi desa dimana melaui program ini Kemendes telah mendokemntasikan pengalaman inovasi desa lalu mendiskusikannya,” katanya.

Dia menyampaikan pemerintah pusat dan daerah hanyalah fasilitator yang bertugas mengawal, membimbing, mengawasi, dan memfasilitasi agar bagaimana pemerintah desa melaksanakan amanah dengan mengelola dana desa yang menjadi energi pembangunan untuk melahirkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi desa. “Inilah saat yang tepat bagi desa untuk menjalankan amanah masyarakat,” tambah Kasman.

Sementara itu ketua panitia pelaksana BID Mohammad Raziqin dalam laporannya menyampaikan BID merupakan sebuah forum penyebaran dan pertukaran informasi yang bersifat inovatif bagi masyarakat. “BID juga berfungsi menjembatani kebutuhan pemerintah desa untuk menyelesaikan berbagai masalah,” sebutnya.

Namun lanjut Raziqin perlu disadari bahwa kapasitas desa dalam menyelenggarakan pembangunan masih terbatas. Keterbatasan itu tampak dalam kapasitas apparat pemerintah desa dan masyarakat, kualitas tata kelola desa, maupun sistem pendukung. “Sehingga dampaknya kualitas perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, kurang optimal,” katanya.

Lebih jauh Raziqin, mengatakan saat ini pembangunan desa lebih berfokus pada pembangunan infrastruktur sementara pemerintah pusat mengharapkan pembangunan manusia seutuhnya melalui peningkatan kapasitas dan pemberdayaan masyarakat.

“Inilah alasan mengapa program BID ini dicetuskan, kegiatan ini sebagai wadah untuk saling berlajar guna meningkatkan kapasitas desa agar tercipta pelaksanaan pembangunan desa yang berkualitas,” ujar Raziqin.

Dalam laporannya, Raziqin juga menyampaikan bahwa tujuan BID untuk mendesiminasikan informasi pokok terkait program inovasi desa secara khusus. Memperkenalkan inisiatif atau inovasi masyarakat ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa.

Selain itu BID juga bertujuan membagikan kegiatan inovasi yang telah di dekomentasikan, membangun komitmen replikasi, serta menjaring inovasi yang belum terdekomentasi. “Datang dengan ide, hadir dengan komitmen, pulang dengan informasi,” tutup Raziqin. (ang)

Tinggalkan Balasan